Pemprov Papua Barat kerja sama dengan berbagai pihak atasi stunting

Manokwari – Pemerintah Provinsi Papua Barat fokus pada upaya menurunkan angka stunting di daerah itu melalui kolaborasi dengan berbagai pihak termasuk instansi di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan di Manokwari, Rabu, mengatakan bahwa dengan kolaborasi lintas sektor, diharapkan segera mengatasi masalah stunting di sejumlah daerah yang masih cukup tinggi.

“Kami sedang fokus melakukan penanganan bersama dari tingkat Provinsi hingga Kabupaten dan Kota yang akan dikoordinir oleh BKKBN, dan melibatkan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, Dinas PU, Dinas Pendidikan hingga organisasi wanita dan PKK,” kata Parorongan.

Sebelumya Penjabat (Pj) Gubernur Papua Paulus Waterpauw mengaku akan mengecek langsung untuk memastikan penanganan stunting di wilayah itu.

“Saya dengar di Manokwari Selatan itu tidak hanya stunting tapi juga gizi buruk dan buta aksara cukup tinggi. Masalah-masalah seperti ini yang harus cepat diperhatikan,” kata Waterpauw pada sebuah kesempatan belum lama ini.

Diketahui angka stunting di Provinsi Papua Barat tahun 2021 mencapai 22,14 persen, melewati target indeks nasional 21,1 persen.

Data Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menyebutkan tiga daerah tertinggi angka stunting, Kabupaten Sorong Selatan 35,39 persen, Tambrauw 30,67 persen dan Kabupaten Sorong 30,39 persen.

Catatan yang sama untuk 9 daerah lain diantaranya Raja Ampat 27,46 persen, Teluk Wondama 27,45 persen, Maybrat 23,24 persen, Fakfak 23,41 persen, Pegunungan Arfak 23,31 persen, Kaimana 22,71 persen, Manokwari Selatan 19,5 persen, Teluk Bintuni 17,45 persen, Manokwari 15,6 persen dan Kota Sorong 12,25 persen. (Ant)